My Black Pearl (part 7)
Author : Fujiwara Yumi
Genre : Romance, Sad, Hurt, Family
Main cast : Park Hyura, Xi Luhan,
Suho, Park Chanyeol
Other cast : All Member EXO
Happy Reading
“aku,,,menyukaimu”
“ne?”
Wajah hyura terlihat kaget dengan pernyataan luhan yang
ternyata menyukainya, tanpa sadar bibir hyura membentuk sebuah senyuman.
Drrttt,,,
Handphone hyura bergetar ada email baru yang masuk,
pandangan hyura beralih dari wajah luhan dan beberapa saat terlihat lebih
bahagia dari pada saat mendengar pernyataan luhan tadi.
“aaa,,,yes” hyura sedikit berteriak dan sepertinya lupa
dengan keberadaan luhan di depannya
“hyura wae?”
“ah,,oppa,,,aku di terima di prancis”
“mwo?”
Luhan bingung dengan apa yang di katakana hyura, prancis? Di
terima? Apa maksudnya.
“mwo?? Kau akan ke prancis?”
“mmm,,,,a,,aahh,,,tadi oppa,,,” ingatan hyura kembali kalau
tadi luhan sedang menyatakan perasaannya.
“heemm,,,sudah lah hyura lupakan saja” luhan berdiri dan
bersiap untuk pergi, kecewa karena hyura tak menghiraukan perkataannya tadi,
namun dengan cepat hyura menahan tangan luhan.
“oppa,,,mianae,,,kau marah?”
“ani hyura,,,mungkin berita tentang di terimanya kau di
prancis lebih penting”
“kalau kau tidak marah, jangan seperti itu” luhan kembali
duduk karena sebenarnya dia ingin lebih lama tinggal dengan hyura.
“jadi kapan kau akan berangkat ke prancis?” luhan bertanya
dengan serius dan membuat hyura sedikit takut untuk menatapnya
“mmm,,,mungkin musim panas nanti”
“hyura,,,aku menyukaimu sejak awal kau datang ke dorm, ku
pikir aku hanya mengagumimu sesaat namun semakin aku mengenalmu, itu membuat ku
tak bisa melupakanmu”
Tak ada jawaban yang keluar dari mulut hyura, dia hanya bisa
diam dan tak bisa berkata apa-apa mendengar penyataan luhan.
“hyura,,,bisakah kau,,”
Drrrttt,,,drrtt,,,drrttt,,,
Luhan melihat ke layar handphonenya tertulis manager hyung,
sudah jamnya latihan dan luhan masih di sini bersama hyura pasti para member
dan managernya mencarinya.
“yeobeose”
“ne hyung,,aku akan segera kembali”
Pip,,
“nugu?
“manager hyung,,,ini sudah waktunya latihan”
Hyura mengangguk-angguk mendengar penjelasan luhan, suasana
hening sesaat mereka berdua sibuk dengan fikiran masing-masing.
“hyura aku tidak ingin kau berkata kau tidak menyukaiku”
Luhan rasa tak perlu basa-basi lagi, luhan ingin apa yang
ada dalam hatinya keluar sekarang sebelum semuanya menjadi berubah.
“oppa,,,aku,,”
Drrttt,,ddrrrttt,,,
Belum sempat hyura menyelesaikan kalimatnya handphone luhan
bergetar lagi, kali ini sehun yang memanggil, sepertinya luhan bebna-benar
terlambat latihan dan sudah di pastikan mangernya akan memarahinya.
“hyura sepertinya aku harus pergi sekarang, aku tunggu
jawabanmu sebelum aku berangkat ke cina”
Dan tiba-tiba luhan mengecup dahi hyura cepat, kemudian
memakai masker dan kaca mata hitamnya lalu pergi meninggalkan hyura yang masih
terpaku dengan kejadian barusan, sadar kalau luhan telah mencium keningnya dia
ingin meneriakinya namun terlambat luhan sudah keluar dari café.
#
Langit malam ini begitu cerah dan tak ada awan sedikit pun
menghalangi cahaya bulan, bintang-bintang pun begitu gembira menampakkan cahaya
kecilnya yang berkelap-kelip.
“sepertinya musim semi sudah datang”
Hyura bergumam sendiri sambil memandangi langit dengan wajah
yang begitu gembiranya, mengingat apa yang di lakukan luhan waktu itu padanya
membuat hyura seperti ini sekarang, sepertinya hyura memang sudah terpikat oleh
pesona luhan sejak awal, bagaimana dia mengagumi paras luhan dan kemudian
suaranya.
Besok keberangkatan exo ke cina, dan hyura harus memberikan
jawaban atas perasaan luhan terhadapnya, tapi apa yang harus di jawab hyura ,
luhan satu grub dengan suho namja yang juga menyukainya,.
Hyura berfikir keras dan gelisah, jika dia menerima luhan,
bagaimana dengan suho apa yang akan mereka lakukan jika tau hyura bersama
dengan luhan.
#
Luhan terlihat gelisah, sebentar-sebentar melihat layar
handphonenya, 30 menit lagi dia dan juga member akan berangkat, namun sebuah
panggilan atau hanya pesan dari hyura yang dia tunggu dari dua hari lalu tak
ada sama sekali. Dan kegelisahannya membuat xiumin heran ada apa lagi dengan luhan.
“luhan wae?”
“ani,,,aku hanya menunggu kabar dari seseorang”
“hyura? Apa kau sudah mengatakannya?”
“hemm,,,kenapa kau selalu tau apa yang ku fikirkan”
“karena aku sahabatmu luhan”
Luhan tersenyum pada xiumin, dia memang selalu tau apa yang
sebenarnya di rasakan para dongsengnya, dia juga hyung dan sahabat yang bisa di andalkan.
“hemm,,aku sudah mengatakannya bahkan aku mencium keningnya,
tapi di belum mengatakan apapun”
“mwo?? Kau menciumnya?”
“ne wae? Hanya di kening” luhan heran kenapa xiumin begitu
kagetnya
“ya luhanie,,kau bahkan belum menjadi namjachingunya”
“apa aku salah minseok?”
“tidak,,,apa kau memikirkan perasaannya, apa kau tau dia
menyukaimu atau tidak?”
“tidak,,aku tidak tau dia menyukaiku atau tidak,,ah,,apa
mungkin karena itu dia tidak menghubungi ku?”
Luhan bertambah tidak tenang, apa dia salah melakukan itu
pada hyura.
“hemm,,mungkin,,,kurasa kau akan berani berbuat lebih saat
mendapatkannya”
“bicara apa kau ini minseok-ah, aku akan menjaganya dengan
baik”
“geure,,,kau memang harus menjadi namja yang baik luhan,
kajja”
“kemana?”
“apa kau tidak dengar, pesawat kita segera berangkat”
Xiumin merangkul pundak luhan dan berjalan beriringan dengan
santai, tidak seperti tadi saat memasuki bandara di penuhi dengan para fansnya
yang mencoba mendekati mereka bahkan ada yang ingin memberikan sesuatu pada
mereka, yah itulah resiko menjadi seorang bintang yang di kagumi banyak orang.
Hyura pov
Apa yang harus aku lakukan sekarang, beberapa hari ini aku
terus memikirkan luhan entah kenapa aku tak bisa benghilangkannya dari otakku,
apa sekarang aku sudah benar jatuh cinta padanya, tapi aku harus bagaimana
kalau bertemu suho.
“aish,,,”
Aku mengacak rambutku frustasi, tapi aku harus membuat
keputusan dan aku akan mengatakannya pada luhan saat mereka pulang ke korea.
Pov end
#
Bandara inceon sore ini lebih ramai dari biasanya karena
para member exo telah kembali ke korea dan seperti biasa para fans siap
mengerumuni idolanya setelah keluar dari pintu kedatangan.
Dari luar terlihat hyura memandang kearah para member exo
yang berusaha mencari jalan untuk keluar dari bandara yang sekarang di penuhi
manusia yang tergila-gila pada mereka.
“melihat ini, apa keputusanku nanti benar” hyura bergumam
sendiri kemudian berjalan pergi dari bandara.
Memang hyura hanya melihat ketenaran exo di luar panggung
dan buka berniat bertemu mereka, jika itu terjadi apa yang akan terjadi
keesokan harinya.
“hyung, kwencana?”
Sehun khawatir melihat luhan yang terlihat tak bersemangat,
biasanya jika kembali dari cina dia terlihat senang tapi kali ini tidak.
“ne,,aku tidak apa-apa sehunie”
Terlihat senyum yang di paksakan oleh luhan, dia tau bahwa
dirinya tidak sedang baik-baik saja, bukan tubuhnya, tapi hatinya yang tidak
sedang baik, luhan masih tidak mengerti kenapa hyura tidak menghubunginya atau
hyura memang tidak menyukainya?
Berbagai pertanyaan masih bersarang di benak luhan tentang
hyura, luhan ingin segera bertemu dengan gadis yang telah membuatnya seperti
ini dan segera ingin mengetahui bagaimana sebenarnya perasaan hyura terhadapnya.
“aahh,,,akhirnya sampai juga” sehun melepas lelahnya dan
langsung merebahkan diri dia atas kasurnya.
“sehun bangunkan aku jam6”
“hyung, apa kau benar-benar tidak apa-apa?”
Sehun masih khawatir dengan luhan meski dia bilang tidak
apa-apa tapi wajahnya tidak mengatakan hal serupa nyatanya sesampai di dorm
luhan langsung tidur tanpa membersihkan tubuh dulu.
“aku tidak apa-apa sehun”
Xiumin berdiri di depan pintu kamar luhan berniat
mengajaknya makan tapi yang di lihat luhan sudah memejamkan mata dan meringkuk
di dalam selimut.
“sehun, apa luhan tidur?”
“ne hyung, aku tidak tau kenapa di seperti itu, tidak
seperti biasanya”
“itu karna hyura tidak menghubunginya”
“oh,,apa luhan hyung sudah mengatakannya pada hyura?”
“hemm,,sepertinya begitu”
Tanpa sengaja suho mendengar percakapan xiumin dan sehun
barusan, tak di pungkiri bahwa suho masih sangat menyukai hyura dan juga dia
sangat merindukannya.
#
Hyura masih terlihat bingung harus menghubungi luhan atau
tidak dan terus menatap layar ponselnya kdang mencari kontak luhan namun tidak
segera menghubunginya.
Drtttt,,drrttt,,,
Ponselnya tiba2 bergetar tanda panggilan masuk, terlihat
begitu sennag di wajah hyura, dia kira luhan yang memanggil tapi ternyata suho
seketika hyura panic harus bagaimana.
“yeo…yeoboseo”
“yeoboseo,,,hyura”
“ne oppa”
“aku merindukanmu”
“ne?”
“bogoshipo hyura”
Tak ada jawaban dari hyura, dia tau hatinya bukan untuk suho
dan yang dia rindukan juga bukan suho.
“hyura, aku tau kau tidak menyukaiku, jadi apa kau menyukai
luhan?”
DEG
Pertanyaan suho sukses membuat hyura semakin diam, dalam
hatinya kenapa suho harus bertanya tentang itu.
“hyura apa kau tidak mendengarku?”
“ah,,ne,,oppa,,”
“apa kau menyukai luhan?”
“kenapa kau tanyakan itu oppa”
“Tak bisakah kau hanya menjawabnya hyura”
“ah oppa mian, aku ada urusan,,bye”
Pip
Hyura memutuskan teleponnya begitu saja tanpa menjawab
pertanyaan suho, hyura memang menghindarinya karena tak ingin suho lebih sakit
jika tau kebenarannya.
“hemm,,sepertinya aku butuh udara segar”
Hyura memakai mantelnya, meski sudah mulai memasuki musim
semi, namun udara di luar masih terasa dingin, apalagi langit sudah mulai
gelap.
Duduk sendiri di pinggir sungai han, hyura memikirkan banyak
hal yang kepada siap dia harus mencurahkannya.
Di sisi lain dua orang namja sedang berjalan dengan arah
berlawanan menuju di mana hyura berada tanpa tau sebelumnya kalau di sana ada
seorang yeoja yang mereka sukai.
“kenapa kau duduk di sini sendirian”
Hyura melonjak kaget tiba-tiba ada seseorang duduk di
sampingnya.
“suho,,oppa,,kenapa kau ada disini?”
“hemm,,kenapa balik bertanya”
Dari balik pohon di belakang mereka luhan berdiri memastikan
bahwa mereka orang yang dia kenal, dan memang itu adalah suho dan hyura
kemudian luhan melangkah maju mendekati mereka.
“ani,,aku hanya,,”
“bolehkah aku bergabung”
Belum selesai hyura bicara luhan datang dan langsung duduk
di sebelah kirinya, saat ini hyura tampak benar-benar canggung, karena dua
orang namja yang menyukainya berada di sini dan duduk mengapitnya.
“luhan oppa,,”
Akhirnya hyura tak berani melihat mereka berdua,
pandangannya sekarang lurus kedepan dan keheningan pun terjadi, tak ada satu
pun yang berbicara, ntah canggung atau bagaimana.
Hyura pov
Kenapa mereka berdua malah di sini, apa yang harus aku
lakukan jika seperti ini tidak bisakah mereka pergi, atau aku saja yang
sebaiknya pergi.
“oppa,,,sepertinya aku harus pergi” aku berdiri dan siap
untuk pergi tapi tiba-tiba tanganku di tahan oleh luhan dan suho, aku
benar-benar merasa akan menjadi gila jika seperti ini.
“aku yang akan pergi, baru saja jongin mengirim pesan
padaku”
Suho kemudian pergi meninggalkan aku dan luhan berdua, aku
duduk kembali karna luhan masih memegangi tanganku.
“hyura, kenapa kau tidak menghubungiku, apa kau sekarang
menyukai suho?”
Aku merasa kenapa mereka berdua seperti sedang bersaing,
mereka aneh saat bertemu seperti tadi saja tidak saling sapa, apa ini karena
aku?
“mianae oppa,,kalau aku tidak menghubungimu dan aku juga
tidak menyukai suho oppa”
“hyura aku ingin jujur padamu sebenarnya aku dan suho
bersaing untuk mendapatkanmu”
aku menatap wajah luhan nanar, mereka anggap aku apa
sebenarnya, apa aku ini sebuah piala yang mereka perebutkan.
“oppa,,,apa perasaanku ini sebuah permainan? Kenapa kalian
bisa-bisanya berbuat seperti itu”
Aku berdiri dan beranjak dari tempat itu tapi lagi-lagi
luhan menahan lenganku bahkan aku di tarik ke dalam pelukannya.
“hyura mianae, bukan maksudku seperti itu aku benar-benar
menyukaimu percayalah padaku”
Entah mengapa meski aku merasa marah padanya tapi aku enggan
melepas pelukannya, ku akui aku memang menyukainya dan di dalam pelukannya
merasa begitu nyaman.
Luhan melepaskan pelukannya kemudian menatapku, aku melihat
ketulusan di mata luhan.
“hyura jangan marah,,,dan kenapa kau masih diam, aku
menyukaimu”
“aku,,,juga menyukaimu oppa”
Setelah mengatakannya aku hatiku merasa lega, aku tersenyum
dan tentu dibalas senyum manis oleh luhan, kurasa wajahku dan luhan sangat
dekat dan dia semakin mendekat dan hidung kami bersentuhan luhan mendekat lagi
dan bibirnya sekarang menyentuh bibirku.
Ini ciuman pertamaku dan aku tidak menghindar, tidak seperti
saat aku dan sato dulu ku rasa aku benar-benar jatuh cinta pada luhan bahkan
aku menyerahkan ciuman pertamaku padanya, bibir luhan sekarang tak hanya
menyentuh bibirku tapi melumatnya lembut.
Pov end
Dari balik pohon suho melihat adegan yang tak seharusnya dia
tau, sebenarnya dia tak benar pergi dari situ, dia hanya berbohong karena ingin
tau apa yang akan di katakan luhan pada hyura namun di luar dugaan kalau
ternyata hyura juga menyukai luhan bahkan sekarang mereka berciuman.
Matanya terasa panas, buliran bening keluar dari matanya,
hatinya sakit melihat mereka, menyesalkah dirinya meminta luhan mengatakan
perasaannya pada hyura, haruskah suho mempertahankan perasaannya untuk hyura
setelah tau yang sebenarnya.
.
.
.
TBC
Comments
Post a Comment