My Black Pearl (part 3)


Author :  Fujiwara Yumi
Genre : Romance, Sad, Hurt, Family
Main cast : Park Hyura, Xi Luhan, Suho, Park Chanyeol
Other cast : All Member EXO


Bandara inceon , 13:15 kst

Seorang lelaki berjalan santai keluar bandara di ikuti lelaki yang lebih tua di belakangnya, setelah sampai di luar lelaki tersebut melepas kaca mata hitamnya dan melihat sekeliling, memejamkan matanya sembari merasakan angin yang berhembus menyapu wajahnya dan tersenyum kemudian memakai kembali kaca mata hitamnya.

“sepertinya kau senang sekali datang ke korea direktur” Tanya pria yang mengikutinya tadi yang merupakan sekretaris dari pria tersebut.

“tentu saja, aku merindukan kekasihku sekretaris tagaki, tak sabar rasanya ingin segera bertemu” jawab pria itu yang tak lain adalah kekasih hyura.

“tapi datang ke sini kan untuk bisnis direktur”

“haha, aku tau tapi bukankah meeting kita masih pukul tujuh nanti, dan ini masih jam 1 siang, aku ingin memberikan dia kejutan”

“baiklah, dan aku akan tinggal di hotel sambil menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk rapat nanti”

“takagi-san, sebaiknya kau juga mencari gadis di sini,kau lebih tua dariku dan kau masih bisa hidup sendiri?” sato sedikit menggoda sekretarisnya yang memang lebih tua darinya 4th dan masih menjomblo

“haha, aku mencari orang dalam negri saja direktur” jawab takagi sambil tertawa

#

Wherever you are, I never make you cry
Wherever you are, I never say goodbye
Whatever you say, kimi wo omou kimochi

Hyura menyanyikan lagu favoritnya sambil menyibukan diri di dapur dengan berbagai macam bahan masakan dan peralatan dapur, ya hyura sangat menyukai memasak apalagi membuat kue atau dessert, mungkin sedikit aneh karna penampilan hyura yang tak terlalu feminine dan menyukai music yang bergenre rock, tapi hobinya adalah memasak.

“dari pada aku tak ada kegiatan di rumah, lebih baik aku mencoba resep yang ada di buku yang ku beli waktu itu” hyura bergumam sendiri.

Hyura memang setiap hari sendiri di rumah, dan keluarganya memanga tak mempunyai pelayan.
Appa dan omma hyura memang sama-sama sibuk mereka bekerja di beda tempat, mungkin karena itu penyebab mereka tak pernah akur, dan satu hal lagi karena appa hyura berselingkuh dengan rekan kerjanya.
Hyura mencampurkan bahan yang telah disiapkannya dan menjadikannya sebuah adonan, kemudiah memasukannya kedalam oven.

Pip,,,pip,,,

Selesai mengatur suhu oven ponsel hyura bordering.

“nomor siapa ini” terlihat sebuah nomor baru tertera di layar ponselnya.

“yeoboseo”

“hyura-can, aku merindukanmu”

“sato,,bukankah ini nomor korea, kau sudah di korea?”

“hai, aku sudah di korea satu jam yang lalu, aku ingin bertemu denganmu”

“bukankah kau kesini untuk bisnis dan hanya bisa menemuiku hari kedua?”

“rapatku masih nanti jam7, kita bertemu dulu, jemput aku jam 4 di gangnam chocolate hotel”

“eh, apa aku ini akan menjadi pemandu wisatamu?”

“haha, aku tidak begitu paham dengan korea”

“wakatta, tapi aku tak punya kendaraan, jadi kita naik bus saja ya”

“terserah kau saja, asal bersamamu aku ikut denganmu”

“cih, kau mulai mengeluarkan gombalanmu, tunggu aku nanti jam 4 ne”

Hyura menutup telponnya, mereka berbicara dengan dua bahasa karna memang sato sedikit mengerti bahasa korea.

#

Hyura menunggu kekasihnya di lobi hotel sambil memainkan kuku jarinya, dan tak lama kemudian terlihat sato keluar dari lift dan berjalan mendekatinya dengan senyum mengembang.

“takkoi,,,,”

“apa aku jadi setampan itu hyura-can”

“hai, kau bertambah tampan setelah hampir 2minggu aku tak melihatmu”

“jadi apa sebelumnya aku kurang tampan?”

“iie,,,kau selalu tampan di mataku”

“sekarang kita mau kemana?”

“kita kerestoran saja, ada salah satu restoran yang membuatku ketagihan”

“baiklah”

Mereka pergi menggunakan bus karena hyura memang tidak punya kendara sendiri dan sato juga tidak menyewa mobil karena saat rapat nanti dia dan sekretarisnya akan di jemput oleh pihak perusahaan.

“kenapa kerestoran kecil seperti ini, kenapa tidak di café saja”

“ya, sato, meski kecil, tapi tempatnya bersih dan juga masakannya enak”

Mereka memasuki restoran sederhana yang perna hyura kunjungi sebelumnya, tempat itu tak seramai sebelumnya saat hyura datang jadi masih banyak tempat duduk yang kosong.

“anyonghaseo, mau pesan apa?”

Seorang wanita mendekati mereka dan bertanya apa yang akan mereka pesan

“oh unni, aku mau pesan 2 Seolleongtang “

“kau lagi, siapa dia, namjachingumu?, sepertinya bukan orang korea”

Wanita itu memang kenal hyura tapi tak tau nama satu sama lain, mereka pernah bertemu selain di restoran ini, yaitu saat menyaksikan exo di stasiun televisi.

“ne, dia orang jepang,otte, tampan kan”

“ne dia tampan, tapi masih tampan chanyeol oppa, tunggu sebentar ne” wanita itu pergi meninggalkan hyura dan sato sambil tersenyum.

“kelihatannya akrab sekali hyura-can”

“aku hanya bertemu beberapa kali dengannya dan kebetulan saat itu bertemu di sebuah acara music dan dia mengagumi kakak ku”

“ah ya, kakak mu seorang artis, kapan aku akan dikenakan dengannya?”

“kakaku benar-benar sibuk, aku saja jarang bertemu dengannya”

“padahal aku ingin mengenal lebih dekat dengan keluargamu hyura”

“hemm,,,kapan-kapan saja sato” hyura tersenyum kecil dan seperti menyembunyikan sesuatu

“aku ingin menjadi pattisier sato” lanjut hyura kemudian

“pattisier?, coba cari di jepang saja”

“tapi setau ku yang bagus ke prancis, aku ingin pergi kesana”

“prancis?” sato terlihat sangat kaget mendengar hyura ingin pergi melanjutkan pendidikannya ke prancis

“dousite?, kau tak suka aku melanjutka pendidikanku?”

“iie, apa tak sebaiknya melanjutkan di korea atau di jepang saja hyura?”

“aku ingin sekali menjadi pattisier sato, dan sepertinya  universitas yang bagus di prancis”

Hening,,,tatapan sato berubah menjadi serius.

“hyura,,,aku datang menemuimu sebenarnya ada tujuannya”

“tujuan? Nanni?”

“aku ingin menikahi mu”

Pernyataan sato berhasil membuat hyura terkejut matanya sedikit melebar, ‘menikah?’ pikir hyura, dia bahkan belum pernah memikirkan hal itu sebelumnya, hyura bukannya tidak mencintai sato, tapi mendengar kata menikah hyura merasa belum siap dan entah mengapa dia ragu.

“hyura,,”panggil sato dan membuyarkan lamunannya, hyura menundukkan kepalanya.

“sato-san, aku menyayangimu tapi aku belum siap untuk menikah, aku masih ingin melanjutkan pendidikanku”

“lalu, apa kau akan melepaskan aku begitu saja hyura?”

“asal kau mau menungguku, aku tak kan pernah melepaskanmu”

“hemmm,,,” sato mendesah berat , dia terlihat berfikir, dan keheningan terjadi cukup lama sampai mereka selesai makan dan keluar restoran.

Drrttt,,drttt,,

Ponsel sato bergetar ada sebuah panggilan dari sekretarisnya.

“moshi moshi,,ah hai aku akan segera kembali”

“hyura, aku akan kembali ke hotel, ini sudah hampir petang dan aku harus bersiap untuk rapat nanti”

“mm,,ku antar sampai hotel”

“tidak usah aku naik taxi saja”

‘apa dia marah padaku?’ ‘kenapa tidak mau aku antar’ hyura terpaku dengan sikap sato yang tiba-tiba berubah, fikirannya di penuhi dugaan dan pertanyaan, hyura hanya diam dan menatap sato yang meninggalkannya tanpa sepatah katapun dan masuk kedalam taxi.

#

Di dorm exo terlihat luhan tengah duduk di sofa dan memandang keluar jendela memikirkan apa yang dilihatnya kemarin sore di depan sebuah restoran kecil, ntah mengapa perasaannya jadi seaneh ini memikirkan gadis itu yang hanya sebatas dia kenal bahkan berbicara secara langsung saja belum pernah, luhan sebenarnya ingin lebih dekat dengan gadis itu tapi karna jadwal exo yang padat menjadikan luhan merasa sulit untuk mendekati gadis itu, dan sepertinya gadis itu sudah memiliki kekasih.

“luhan, wae geure?” xiumin mendekati luhan yang duduk melamun sendirian, luhan menoleh sebentar dengan tersenyum kemudian memandang keluar jendela lagi.

“xiumin-ah, menurutmu bagaimana menyukai seseorang pada pandangan pertama ?”

“kau sedang menyukai seseorang luhan?”

“hemm,,,tapi sepertinya dia sudah memiliki kekasih”

“kau menyukai menyukai adiknya chanyeol?” tebak xiumin tentang siapa gadis yang di sukai luhan

Luhan hanya tersenyum malu, sedikit aneh memang dari awal pertama hyura dating ke dorm mereka dan hyura menatapnya, detak jantung luhan terasa berdetak tak normal dan lebih cepat dari biasanya.

“dari mana kau tau dia sudah memiliki kekasih?”

“kemarin sore aku melihatnya bersama seorang namja, tapi hyura di tinggalkan namja itu sendiri di depan restoran”

“jadi dari mana kau tau kalau itu namjachingu hyura?”

“dari tatapan mata hyura saat memandang namja itu”

Flash back

“hyura, aku akan kembali ke hotel, ini sudah hampir petang dan aku harus bersiap untuk rapat nanti”

“mm,,ku antar sampai hotel”

“tidak usah aku naik taxi saja”

Tak jauh dari situ luhan tak sengaja melihat mereka saat menemani sehun membeli babble tea, luhan melihat hyura saat itu begitu terlihat sedih dan terbebani dengan suatu hal, namun saat luhan ingin mendekat, ada seseorang yang begitu dikenal oleh luhan yaitu suho yang tiba-tiba ada disana dan mendekati hyura.

“luhan hyung, wae?” sehun keluar dari toko sambil membawa dua cup bubble tea, sehun mengikuti arah pandang luhan.

“oh, itu suho hyung bersama hyura” lanjut sehun dan seraya berjalan mendekati mereka namun segera di tahan oleh luhan.

“kita pulang saja”

“wae?”

“ani, aku merasa sedikit lelah”

Meski sehun tidak mengerti kenapa hyungnya yang satu ini seperti ini, dia tetap mengikuti apa yang luhan katakan.

Flashback end

#

Hyura sedang berkumpul dengan keluarganya termasuk chanyeol yang mendapat libur hanya sehari dan menggunakannya untuk pulang ke rumah. Mereka duduk di ruang tengan dengan hyura yang sibuk mengirim email pada sato.

To : sato
Kenapa kau tidak memberitauku kapan kau pulang ke jepang, apa kau marah padaku?
From : hyura

“omma, appa, aku ingin menjadi seorang pattisier” kata hyura setelah emalnya terkirim.

“kalau appa terserah padamu, memang kau mau ambil di universitas mana?”

“aku ingin belajar di prancis appa”

“mwo??” Pernyataan hyura benar-benar membuat chanyeol kaget

“ya, chanyeol kenapa kau berteriak seperti itu”

“omma, dia dari smp sampai sma di jepang dan sekarang ingin pergi ke prancis, ya hyura, apa kau ingin berkeliling dunia?”

“wae?, kata temanku belajar jadi seorang pattisier di sana lebih baik”

“kenapa tidak di korea saja hyura-ya” omma terlihat tidak rela harus melepas putri satu-satunya pergi ke Negara sejauh itu, kalau di jepang ommanya masih tidak masalah karena pamannya tinggal di sana, tapi kalau prancis, di Negara itu hyura harus hidup seorang diri di Negara asing.

“appa akan mendukungmu, tapi ingat kau harus berhati-hati, cari yang menyediakan asrama” pendapat appa dan omma hyura memang selalu bertentangan dan selalu pendapat appanya yang di sukai hyura, bukan hyura tidak menghargai ommanya tapi ommanya lebih sering melarang apa yang hyura lakukan dan itu membuatnya tidak suka.

“kau selalu saja menuruti semua keininannya, apa jangan-jangan kau ingin agar kencanmu dengan wanita itu tidak di ketahui oleh anak-anakmu” omma hyura protes dengan yang dikatakan appanya dan malah menyangkut pautkan dengan masalah mereka.

“wanita apa maksudmu, dia hanya rekan kerjaku” kini appa hyura tak kalah sengit menanggapai, dan itu membuat chanyeol juga hyura mulai tak nyaman berada disitu.

“omma, appa, aku pulang karena merindukan kebersamaan kalian, bukan untuk melihat kalian bertengkar” chanyeol mencoba menengahi pertengkaran orang tuanya, dan seketika mereka terdiam.

“hemmm,,,” hyura hanya mendesah dan meninggalkan mereka menuju kamarnya.

‘kenapa aku harus dilahirkan di keluarga seperti ini, aku merindukan canda tawa mereka seperti dulu’ hyura mengacak rambutnya frustasi.

Cklek

Pintu kamar hyura terbuka dan terlihat chanyeol menatap hyura yang sedang mengacak-acak rambutnya.

“hyura, apa setiap hari kau melihat mereka seperti ini”

Hyura menoleh kearah chanyeol yang berjalan mendekatinya.

“ne hyung, aku benar-benar frustasi, karena itu aku ingin pergi jauh dari sini”

“miane hyura, aku tag bisa menemanimu atau hanya sekedar mendengarkan apa yang menjadi bebanmu”

“kwencana hyung, aku masih bisa menahannya” Chanyeol menarik adiknya kedalam pelukannya.

“kenapa kau masih memanggilku hyung, bukankah kau sudah berjanji akan memanggilku oppa” chanyeol sadar kalau dari tadi hyura memanggilnya hyung.

“hehe,,ne oppa,,rasanya aneh memanggilmu seperti itu”

“aku tidak peduli, kau harus memanggilku oppa, aku juga ingin mempunyai adik yang manis, lembut, tidak seperti ini, berantakan, suka berteriak” chanyeol berkata sambil mengacak rambut hyura.

“yak kau yang membuatku berantakan, hentikan”

Mereka tertawa, bercanda bersama hal yang sangat jarang dilakukan saat chanyeol sibuk dengan shownya bersama member exo.

#

Drrttt,,,drttt,,,

To : hyura
Gomenne hyura, aku memang kecewa dengan pernyataanmu
Aku kembali ke jepang kemarin malam, dan sampai disini ibuku ingin aku segera menikah dengan wanita pilihannya, karena aku tak berhasil melamarmu, mungkin kau akan sangat membencikutapi aku tak ada pilihan lain
Gomenasai hyura
From : sato
“mwo??,,ige mwoya,,,sebelumnya dia yang memintaku untuk tidak meninggalkannya, tapi apa ini”

Mata hyura mulai memanas setelah membaca email dari sang kekasih atau mungkin sekarang bisa disebut mantan, karena baru saja sato memutuskan hubungannya dengan hyura.
.
.
TBC


Komennya sangat di tunggu maaf kalu banyak typo bertebaran, gomawo, saranghae <3

Comments

Youre Still My Wife

You’re Still My Wife( part 11)

You’re Still My Wife( part 6)

He’s Your Son (5/?)