My Black Pearl (part 5)


Author :  Fujiwara Yumi
Genre : Romance, Sad, Hurt, Family
Main cast : Park Hyura, Xi Luhan, Suho, Park Chanyeol
Other cast : All Member EXO

HAPPY READING

“oppa wae, mengajak ku keluar tapi hanya diam saja, apa kau sakit?”

Hyura dan suho sudah hampir setengah jam duduk di café ini tapi suho hanya diam saja, padahal sebelumnya dia ingin berbicara sesuatu pada hyura.

“hyura,,”

“mmm”

“ehem,,,aku menyukaimu”

“aku juga menyukaimu oppa, kau sudah seperti kakakku sendiri” hyura berkata sambil tersenyum lebar.

“ani,,,bukan seperti itu yang ku maksud, aku,,,mencintaimu” suho memperjelas maksud perkataannya, sambil menggenggam tangan hyura.

“ne,,,o,,oppa,,apa yang kau katakan barusan?”

“hemmm,,oppa,,,selama ini ku kira kau salah mengartikan kedekatan kita” hyura menarik tangannya dari genggaman suho.

“aku memang menyukai oppa, tapi aku menganggapmu sudah seperti kakakku sendiri”

“apa tidak ada kesempatan sedikit saja hyura?” suho memandang hyura nanar.

“aku menyayangimu selayaknya adik menyayangi kakanya, dan aku tidak ingin perasaan itu berubah, miane oppa,,,jongmal miane”

“hyura,,,”

“oppa,,,kau pasti bisa mendapatkan gadis yang lebih dari ku”

Hyura terus meyakinkan perasaan suho, benar hyura memang menyukai suho tapi perasaannya hanya sebatas antara kaka dan adik, saat hyura sedang sendiri dengan masalahnya suho kebetulan ada menemukannya dan juga hyura belum sepenuhnya malupakan sato.

 #

Apakah harus seperti ini terus memikirkan seseorang yang tak akan kembali lagi padamu, jika memang dia benar mencintaimu, dia pasti akan menunggumu selama apapun itu dan yang pasti seorang sato sudah membuktikan bahwa dia tidak benar-benar mencintaimu.

Fikiran hyura masih saja berputar-putar pada kenangan yang seharusnya tak perlu diingat lagi. Namun kenyataannya dia masih sangat sulit membuangnya, berada di dekat suho selama ini harusnya bisa membuang perasaannya pada sato, tapi ternyata perasaannya untuk suho juga tak bisa berubah menjadi perasaan cinta yang mungkin bisa menggantikan sato.

“kalau kau masih berhubungan dengan wanita itu ceraikan saja aku, aku sudah muak dengan semua tingkahmu”

“geure,,,ayo kita bercerai, aku juga sudah tidak bisa hidup serumah dengan wanita sepertimu, yang tidak bisa mengerti bagaimana menjadi istri yang baik”

“heh,,,kau kira kau sudah menjadi suami yang baik, lihat dirimu, apa kau sudah memberi contoh yang baik untuk anak-anakmu, bahkan sudah tua begini masih bisa bermain dengan wanita di luar”

Terdengar dari luar kamar hyura appa dan ommanya sedang berdebat.

Seperti inilah hyura jika di rumah, hanya mendengarkan mereka bertengkar, hyura sebenarnya sudah tidak tahan, setiap appanya pulang kerja pasti bertengkar dulu yang berakhir dengan tangisan omma, pernah terfikir oleh hyura bahwa mereka lebih baik bercerai dan hyura akan hidup sendiri dan tak ikut dengan omma ataupun appanya mungkin akan lebih tenang.

“hemmm,,,harusnya mereka sudah bercerai dari dulu, aku lelah dengan semua ini,,,”

Sering kali hyura menyesali kenapa dia harus di lahirkan di keluarga ini, keluarga yang bagi sebagian besar orang-orang adalah tempat ternyaman tapi keluarga ini hanya ada pertengkaran.

Dulu,,ya dulu sekali sebelum hyura memutuskan bersekolah di jepang, keluarganya baik-baik saja bahkan bisa di bilang sangat harmonis, senyum dan tawa selalu menghiasi setiap harinya, mereka juga sering mengajak hyura dan chanyeol pergi berlibur atau sekedar berkumpul di sela-sela kesibukan mereka.

Sekarang tipis sekali jika berharap hyura merasakan kehangatan yang dulu pernah di rasakannya bersama  appa, omma, dan juga chanyeol. Hyura dan chanyeol memang bukan tipe orang yang terlalu memikirkan masalah yang terjadi pada merka, mereka akan terlihat baik-bail saja di depan orang bukan mereka orang yang tidak peduli hanya mereka tidak ingin terlihat lemah.

Drttttt

Drrrtttt

Ponsel hyura bergetar tanda ada panggilan masuk.

“yeoboseo”

“yeoboseo”

“hyura,,bisakah kau kesini”

“untuk apa aku kesitu hyung”

“ya kau lupa kalau kau harus memanggilku oppa”

“ne oppa,,,wae?”

“aku merindukanmu, jadi datanglah kesini”

“cih,,,ya namja pabo,,,mendengarmu bicara seperti sangat menjijikkan, apa karna kau lama tidak mempunya kekasih, jadi kau seperti itu”

“aku memang merindukanmu hyura”

“oke,,,baiklah aku akan kesitu”

“good, eh,,apa omma membuat kimchi?”

“ne,,wae?” hyura semakin malas menanggapi kakaknya.

“bawakan sedikit untukku”

“ya,,,bilang saja kau rindu dengan masakan omma”

“hehehe,,,cepatlah aku tunggu”

Pip

Hyura POV

“aish,,,merepotkan saja, kenapa di saat aku tak ingin pergi ke dorm exo, chanyeol hyung malah menyuruhku kesana”

Aku masih tidak enak hati jika bertemu dengan suho Karena penolakkanku waktu itu, harus bagaimana nanti jika bertemu dengannya, dan kenapa juga hyungku itu tidak pulang saja apa benar-benar tidak ada waktu luang.

Aku sudah berdiri di depan pintu dorm exo ragu rasanya ingin masuk kedalam, apa ada suho di dalam, bagaimana kalau aku bertemu dengannya, apa yang harus aku lakukan. Berbagai pertanyaan berputar-putar di otakku, yang membuatku frustasi.

Ting tong

Aku memencet bel pintu yang terletak di samping pintu dengan ragu-ragu, dan beberapa saat pintu dibuka oleh seseorang, hatiku berdebar-debar takut jika suho yang membukakan pintu namun ternyata bukan, lega rasanya yang membukakan pintu adalah luhan, di terlihat tersenyum manis padaku.

“oh hyura,,,ayo masuk”

DEG

Senyumnya membuat jantungku berhenti berdetak sesaat, ada apa denganku hanya melihat senyumnya saja jantungku berdetak tidak karuan seperti ini, dia terlihat berbeda hari ini menata rambutnya keatas dan memperlihatkan dahinya yang sempit namun dengan begitu dia terlihat manly bukan cantik seperti pertama kali aku melihatnya, dia sangat tampan.

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku, sadar bahwa aku sedang terpesona dengannya.

“wae?,,,kau tidak masuk?”

Suara luhan membuyarkan lamunanku tentangnya, aku jadi gugup bercampur malu, pasti tampangku seperti orang bodoh.

“ah ne,,,opp,,oppa”

Aku melangkahkan kakiku masuk kedalam dorm, mataku mengarahkan pandangan kesemua tempat, perasaan belum sipa bertemu suho masih bersarang aku harus bagaimana jika bertemu suho nanti.

“kau kenapa hyura, kau mencari suho?”

pertanyaan luhan mengagetkanku, bagaimana dia bisa tau kalau aku sedang mencari suho dimana dan wajahnya berubah dia tak lagi memperlihatkan senyumnya saat bertanya tadi.

“ne,,ahahaha,,tidak oppa, dimana chanyeol hyung”

“dia sedang asik main game bersama baekhyun dikamarnya”

“ah,,,gumawo oppa”

Kali ini dia tersenyum, oh God,,,ada apa denganku beberapa hari yang lalu aku melihat luhan tersenyum masih baik-baik saja, tapi kenapa sekarang perasaanku jadi seperti ini dengan hanya melihat senyumnya.
“oh hyura,,,kau sudah datang” Aku menoleh kearah suara menyebalkan itu.

“ne,,,ini pesananmu tuan, dan bayarannya”

Aku memberikan sekotak besar kimchi yang aku bawa sambil mengulurkan tangan meminta biaya antar pada hyungku.

“bayaran apa, ck,,,ya kenapa kau hanya membeawa kimchinya supnya mana”

“kau hanya pesan di bawakan kimchi, bukan sup kimchi, buatlah sendiri aku mau pulang”

“cakaman, buatkan dulu baru kau boleh pulang”

“ya hyung,,,kau kan juga bisa memasak, kenapa harus aku”

“sudahlah cepat buatkan”

Chanyeol mendorongku sampai dapur dan memaksaku untuk membuatkannya sup kimchi, sungguh menyebalkan.

POV end

Sepertinya senyum tak pernah hilang menghiasi bibir luhan, masih teringat saat dia memperhatikan hyura memasak, dengan menggulung rambut ikalnya yang berwarna coklat keatas dan memakai celemek terlihat berbeda dari penampilan biasanya yang suka memakai celana jins dan kaos biasa serta rambut yang hanya diikat sekenanya bahkan cara berjalannya saja seperti namja.

Hasil masakannya pun sangat enak bukan hanya luhan yang mengatakaknnya tapi semua member dan hanya suho saja yang diam saja bahkan dia hanya memakan sedikit, luhan heran bukankah kemarin mereka masih sangat akrab tapi kenapa akhir-akhir ini suho terlihat lebih pendiam dan saat bertemu dengan hyura tak saling sapa, apa mereka bertengkar. Xiumin masuk kekamar dan melihat luhan masih duduk di pinggir ranjangnya.

“luhan, kau belum tidur?”

Suara xiumin membuyarkan lamunnanya.

“ah,,belum, aku belum mengantuk”

“mmm,,,tadi suho ada mengatakan sesuatu pada ku”

“mengatakan apa?”

“dia menyukai hyura dan sudah mengatakannya”

Luhan terlihat kaget dengan apa yang dikatakan xiumin, benar saja perasaannya selama ini kalau suho menyukai hyura.

“tapi kemarin saat hyura kesini kenapa mereka tidak saling sapa?”

“hyura ternyata hanya menganggap suho sebagai kakaknya, itu kenapa kemarin mereka terlihat canggung dan suho juga mungkin masih sakit hati”

Luhan hanya diam dan sibuk dengan fikirannya, berarti dia masih ada harapan untuk mendapatkan hyura jika ternyata hyura tidak menerima cinta suho.

“luhan, aku hanya mengingatkan, kita hidup bersama dalam satu atap dan kita satu grub, bukan hanya itu kita sudah seperti saudara jika kau mencintai hyura dan sekarang suho juga menyukainya, kau harus tau bagaimana bersikap, aku tidak melarang kalian menyukai orang yang sama, tapi carilah cara agar tidak merusak persaudaraan kalian”

Mendengar perkataan xiumin yang menasehatinya, luhan bingung harus bagaimana dia tak ingin exo menjadi tidak kompak hanya karena keegoisan dirinya tapi dia mencintai hyura.
.
.
.
TBC

Comments

Youre Still My Wife

You’re Still My Wife( part 11)

You’re Still My Wife( part 6)

He’s Your Son (5/?)