You’re Still My Wife( part 2)


Author :  Fujiwara Yumi
Genre : Romance, Married Life
Main cast : Lee Jung Hyun, Luhan, Kris, Kim Jinni
Other cast : silahkan di cari ^^
part 1


Perhatian!!
Jangan bingung saat baca karna q ga kasih Point Of View (POV) tapi q kasih pembatas, dan awas banyak typo bertebaran. ^^
Happy Reading

Sebuah pernikahan yang ku inginkan adalah dengan orang yang sudah ku kenal dan yang kuncintai juga yang mencintaiku, bukan seperti ini menikah dengan orang yang baru pertama kali bertemu dan sama sekali tidak aku cintai yang pada akhirnya akan menjadikanku janda muda.
“aku akan menjadi janda setelah bercerai”
Aku bergumam memikirkan bagaimana setelah aku bercerai dengan Luhan masih semuda ini aku sudah menjadi janda, dan jika aku bertemu seseorang lagi apakah dia mau menerima statusku yang sudah janda atau aku akan bertemu dengan duda tapi dalam otakku seorang duda itu pasti sudah tua.
“ani,,andwe,,aku tidak mau,,aahhh eottoghe,,,”
Aku menggelengkan kepalaku frustasi, kenapa dulu aku tidak kabur saja saat akan dinikahkan dengan Luhan tapi ini sudah terlanjur dan sudah berjalan 2 tahun, membicarakan waktu ternyata sudah lama dan aku juga sudah terbiasa hidup dengannya tapi aku tak merasakan apapun.

Tapi bagaimana dengan Luhan apa dia tidak menyukaiku? Apakah dia tidak normal, hidup selama 2 tahun dengan seorang yeoja dan tidak memiliki perasaan apapun. Tapi kenapa aku memikirkan hal itu, sudahlah.
“aaahhhhh,,,,jariku,,”
“wae,,,ada apa Junghyun-ah”
Gara-gara memikirkan nasibku yang akan menjadi janda aku jadi tidak focus saat memotong sayuran yang akan ku masak dan mengakibatkan jariku terkena pisau sampai Luhan keluar dari kamarnya karena teriakanku.
Jariku mulai mengeluarkan darah meski hanya sedikit tapi terasa sangat perih dan Luhan langsung meraih tanganku dan memasukkan jariku yang terluka kedalam mulutnya, jelas itu membuatku kaget dengan perlakuannya dan membuat wajahku memerah.
“ya,,,Luhan,,,sudah lepaskan, aku tidak apa-apa”
“sebenarnya kau memikirkan apa sampai kau ingin memotong jarimu seperti ini” Luhan melepaskan jariku sambil memarahiku karna ceroboh. Tapi dengan seketika mataku melebar melihat keadaan Luhan.
“yak,,,kenapa kau tidak memakai baju”
Aku langsung membalikkan badan ku membelakanginya karna Luhan hanya memakai handuk yang melingkar di perutnya tanpa memakai baju.
“kau berteriak saat aku keluar dari kamar mandi jadi aku langsung keluar dan kenapa kau harus malu, kau pernah melihatku tanpa pakaian”
Aish kenapa Luhan mengatakan hal itu membuat wajahku semakin merah seperti kepiting rebus, aku mengibaskan tanganku kearah wajahku karna suhu tiba-tiba menjadi panas.
#
Jika keserakahan sudah membutakan mata hati maka segala cara akan dilakukan demi mendapatkan apa yang di inginkan, begitu juga dengan Jinni yang tak menginginkan Luhan di miliki Junghyun meskipun kenyataanya mereka sekarang sudah menikah tapi Jinni tahu bahwa pernikahan mereka hanya pernikahan bisnis yang di atur kedua orang tua mereka.
Tapi kini Jinni mengkhawatirkan perasaan Luhan yang sudah tinggal bersama Junghyun selama 2 tahun, Jinni takut Luhan akan benar-benar menyukai Junghyun dan akan meninggalkannya.
“sekretaris Kim”
Sebuah suara membuayarkan lamunan Jinni yang ternyata omma Luhan datang ke kantor untuk menemui anaknya.
“ah ne,,nyonya”
“apakah Luhan ada di dalam”
“ne,,nyonya direktur Luhan ada”
“geure,,gomawo”
Jinni menunduk hormat pada omma Luhan yang selama berhubungan dengan Luhan belum pernah sama sekali dikenalkan padanya sebagai kekasih Luhan sampai akhirnya Luhan menikah dengan orang lain.
“Luhan”
“oh,,omma,,kenapa datang ke kantor”
“omma sudah lama tak melihatmu, kenapa tak pernah datang kerumah”
“mianeyo omma,,,aku benar-benar sibuk”
Omma Luhan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar penjelasan Luhan yang tak pernah mengunjunginya karna kesibukannya padahal bila di sempatkan juga bisa.
“omma juga ingin bertemu dengan menantu omma, panggil dia kesini”
Luhan menuruti permintaan omma dan mengirimkan pesan pada Junghyun agar dia ke ruangannya, Luhan tidak menyuruh Jinni untuk memanggilnya karna pasti Jinni tidak akan mau.
Drrttt,,,
Ponsel Junghyun bergetar pesan dari Luhan masuk yang memintanya keruangannya, Junghyun mengerutkan keningnya kenapa dia diminta keruangan Luhan dan kenapa memintanya melalu pesan.
Sampai di depan ruangan Luhan, Junghyun melihat  Jinni sedang menatapnya tidak suka dan seperti siap membunuhnya, Junghyun sebenarnya risih setiap kali bertemu Jinni harus seperti ini dan semakin ingin segera bercerai dengan Luhan.
“jangan menatapku seperti itu Jinni-ssi”
“kenapa kau kesini” Jinni bertanya dengan sinis.
“aku bekerja disini dan Luhan yang memintaku keruangannya”
Junghyun berkata acuh kemudian melanjutkan langkahnya masuk kedalam ruangan Luhan. Di dalam Junghyun melihat Luhan tak sendiri tapi bersama omma mertuanya.
“omma anyenghaseo”
“ah Junghyun-ah, omma merindukanmu” setelah melihat Junghyun omma Luhan langsung memeluk menantu tersayangnya.
“aku juga merindukan omma, kenapa omma datang kesini?”
“omma merindukan kalian yang tak pernah mengunjungi omma”
“joesonghabnida ommanim, Luhan benar-benar sibuk jadi kami belum sempat datang mengunjungi omma”
“geure, gwencana tapi kalau kalian ada waktu datanglah omma kesepian”
“bukankah ada Sehun omma”
“ah anak itu, mana mau menemani omma di rumah, dari pagi dia dikampus dan pulang selalu sore hari”
Mereka terlalu asik mengobrol sampai mengacuhkan keberadaan Luhan disana meski begitu Luhan senang melihat ommnya begitu akrab dengan Junghyun, mungkin itu juga salah satu alasan Luhan mulai menyukai Junghyun, dia wanita yang penyayang bila sudah mengenal dan juga mudah akrab dengan seseorang.
“Luhan”
Suara omma yang memanggilnya membuyarkan lamunannya.
“nde omma”
“kenapa tidak Junghyun saja yang menjadi sekretarismu, seorang sekretaris pasti dekat dengan direkturnya jadi omma khawatir kalau Jinni menyukaimu Luhannie”
Junghyun dan Luhan saling berpandangan setelah mendengarkan pendapat omma yang mengkhawatirkan jika Luhan akan menyukai orang lain selain Junghyun, omma Luhan memang tidak tahu menahu tentang hubungan Luhan dan Jinni seperti apa bahkan sampai sekarang status mereka masih berpacaran meski Luhan telah menikah.
Tak ingin omma Luhan tahu tentang hubungan Luhan dengan Jinni, Junghyun mencari alasan. juga tak ingin omma mereka tahu kalau sebenarnya Luhan dan Junghyun membuat kontrak sendiri atas pernikahan mereka, kalau Luhan telah menjadi CEO maka pernikahan mereka akan berakhir.
“omma tenang saja, Luhan tidak seperti itu”
Junghyun menggenggam tangan halus ibu mertuanya yang sudah mulai keriput termakan usia, mencoba memberi pengertian meski sebuah kebohongan yang keluar dari mulut kecilnya, itu semua demi kebaikan hubungan Luhan dan Jinni juga kelanjutan hidup Junghyun sendiri.
Tapi jika semua itu di ketahui oleh mertua juga kedua orang tuanya entah apa yang akan di lakukan Junghyun juga Luhan bahwa mereka selama ini telah berbohong.
“baiklah, omma percaya pada kalian”
Omma memeluk menantunya dengan sayang dan Junghyun melirik Luhan sambil tersenyum seakan mengatakan ‘jangan khawatir, aku bisa mengatasinya’ tapi Luhan tak menampilkan senyumnya untuk Junghyun.
#
Seorang yeoja bertubuh kecil dan tidak terlalu pendek berambut panjang lurus sebahu berdiri mengetuk-etukkan sepatunya ke tanah sambil mengulum sebuah lollipop terlihat sedang menunggu seseorang yang dari tadi berjanji bertemu dengannya.
Dari kejauhan datang seorang namja yang sedari tadi di tunggunya, gadis itu mendengus kesal karena dia telah lama menunggu di tempat itu sampai menghabiskan 2 lolipop.
“sebenarnya yang kekasihmu aku atau bubble tea itu, kau tidak tau aku sudah berapa lama di sini”
Tapi namja itu terus melihatkan senyumnya tanpa rasa bersalah telah membuat gadisnya menunggu.
“mmm,,dua-duanya, kau dan bubble tea adalah kekasihku” gadis itu memutar bola matanya malas mendengar penjelasan Sehun.
“sebenarnya kau mau mengajakku kemana?”
“ke apartemen hyungku”
Apakah Sehun sudah kehabisan tempat untuk berkencan? Sampai dia mengajaknya ke apartemen kakaknya, seoul itu sangat luas dan banyak tempat yang bisa di kunjungi.
“aku tahu apa yang kau fikirkan Dahye”
“kau tahu apa yang kufikirkan?”
“eoh,,itu semua tertulis di wajahmu”
“aish,,,jjinja”
Sehun merangkul Dahye kemudian melanjutkan perjalanan mereka menuju apartemen Luhan, Sehun memang sering datang kesana yang hanya sekedar bermain game dengan Luhan atau meminta Junghyun membuatkan makanan untuknya.
Sifat manja yang di miliki Sehun memang membuat semua orang gemas jika sudah mengenalnya termasuk Junghyun yang sudah mengenal Sehun selama pernikahannya dengan kakaknya.
Dan yang membuat Sehun bisa begitu akrab dan manja kepada kakak iparnya karena sifat Junghyun yang penyayang dan bisa menyesuaikan diri kepada siapa dia berbicara.
Ting tong
Bel pintu rumah Junghyun berbunyi dan membuat sang pemilik rumah harus meninggalkan kegiatannya sejenak untuk melihat siapa yang datang, dari layar terlihat Sehun bersama seorang gadis menunggu di depan pintu.
Cklek
Pintu terbuka dan di sambut senyum manis dari Sehun dan gadis yang bersamanya.
“silahkan masuk mr. bubble tea”
“aneyong,,”Dahye menyapa kakak ipar Sehun yang baru pertama kali dia temui, dan dibalas senyum oleh Junghyun yang kemudian mempersilahkan mereka berdua masuk kedalam.
“kekasih barumu Sehunie?”
Junghyun bertanya pada Sehun yang sebenarnya untuk menggoda Sehun. Dahye langsung memicingkan matanya menatap Sehun, apa maksudnya baru.
“kau pernah kesini dengan gadis lain? Bukankah kita sudah berpacaran lebih dari 1 tahun?”
Dahye langsung mencercanya dengan berbagai pertanyaan yang membuat Sehun bingung, pasalnya Sehun baru pertama kali membawa gadis kerumah hyungnya dan dia tidak berpacaran dengan siapapun kecuali Dahye.
“ani,,,aku tidak pernah membawa siapapun kesini, noona,,,jangan lakukan itu”
Junghyun terkekeh melihat Sehun yang seperti orang bodoh karna takut dengan Dahye yang di buatnya mencurigai Sehun.
“haha,,,kau lucu sekali Sehunie, dia baru pertama membawa gadis ke sini yaitu kau, ohya siapa namamu?”
Sehun langsung tersenyum dan memasang wajah termanisnya pada Dahye dan hanya dibalas dengan lirikan mematikan oleh Dahye.
“oh ne, na neun Dahye imnida”
“aku Junghyun”
“nde eonni, Sehun sering bercerita tentang eonni”
“oh jinjja?”
“mmm,,,sepertinya dia menyukai eonni”
Junghyun tertawa mendengar argument Dahye yang megira Sehun menyukainya karna sering bercerita tentangnya kepada Dahye.
“noona,,hyung di mana”
“dikamarnya, dia baru saja pulang”
Tak lama Luhan keluar dari dalam kamarnya dan melihat rumahnya jadi ramai sekali meski hanya kedatangan dua orang Sehun dan Dahye.
Melihat hyungnya keluar dari kamar Sehun langsung mengajaknya bermain game, meski Sehun selalu saja kalah jika bermain game dengan Luhan namun Sehun tak pernah menyerah atau bosan mengajak hyungnya bermain game.
“cih, kalau Cuma mau main game dengan Luhan oppa kenapa harus mengajakku” Dahye menggerutu karna setelah bertemu Luhan, Dahye di acuhkan oleh Sehun.
“sudahlah Dahye-ya, lebih baik kau bantu aku menyiapkan makan malam”
Di ruang tengah Luhan dan Sehun asik bermain game yang berujung dengan kekalahan Sehun dan tiba-tiba dari dapur terdengar jeritan Junghyun, dengan segera Luhan dan Sehun berlari kearah dapur melihat apa yang terjadi.
“eonni,,,,miane,,,”
Dahye panic melihat jari tangan Junghyun mengeluarkan darah karna terkena pisau.
“ada apa Dahye-ya?” tanya Sehun ketika sampai didapur.
“aku hanya bertanya pada eonni tapi tiba-tiba dia terkena pisau saat memotong wortel”
“kau tanya apa pada noona?”
“aku,,,”
“sudahlah Dahye aku tidak apa-apa”
Sebelum Dahye menjawab sudah buru-buru di potong oleh Junghyun, karna tak ingin Luhan dan Sehun tau apa sebenarnya yang di tanyakan Dahye.
“kau ceroboh Junghyun, sudah dua kali seperti ini, apa kau ingin memasak jarimu sendiri ha”
“aku juga tidak tahu”
“bagaimana kalau semua jarimu terpotong”
Luhan terus mengomel sambil mengobati jari Junghyun yang terus mengeluarkan darah, dan Junghyun menurut sambil mengerucutkan bibirnya.
“kenapa kau memarahiku” Junghyun berucap lirih kemudian Luhan menatap mata Junghyun
“karna aku mengkhawatirkanmu”
Tatapan dan perkataan Luhan membuat jantung Junghyun berdetak lebih cepat dan membuatnya wajahnya merah padam.
#
Meski pernah berteriak karena Junghyun kepada Jinni, Luhan tetap masih menyayanginya karna sampai sekarang mereka masih sepasang kekasih dan tak mungkin Jinni melepaskan Luhan begitu saja.
“oppa,,,ayo kita makan siang bersama”
“baiklah, kau ingin makan di mana?”
Di sisi lain Junghyun tengah berjalan menuju sebuah café dan langkahnya berhenti setelah melihat namja yang tentu ia kenali berjalan kearahnya.
“Kris,,,”
“hai Junghyun,,,sudah lama tak berjumpa”
Junghyun bertemu dengan Kris yang tak lain teman lamanya dan mereka melanjutkan pertemuan mereka di dalam cafe.
Junghyun bungkam didepan Kris sambil terus memandangi gelas berisi jus stowberry favoritnya di depannya.Kris menatap Junghyun teman lamanya yang lebih tepatnya mantan kekasih temannya.
“Kris,,bagaimana kabarnya?” akhirnya Junghyun buka suara dan menanyakan kabar seseorang.
“apa kau bahagia dengan pernikahanmu?” tak menjawab, Kris malah balik bertanya.
“apa keadaannya baik-baik saja?”
“he,,,sekarang bahkan kau bertanya keadaannya, menurutmu bagaimana keadaannya setelah kau memutuskan menikah dengan orang lain”
“aku tidak meninggalkannya Kris, dia yang lebih dulu memutuskan untuk meninggalkanku” Kris membuang pandangannya kearah lain kemudian menatap Junghyun kembali.
“sudahlah, jika kau ingin tahu keadaannya datanglah” Kris memberikan secarik kertas berisi sebuah alamat.
“bu,,bukankah ini sebuah rumah sakit” suara Junghyun terlihat khawatir.
“kurasa seperti itu, sepertinya jam makan siangmu sudah habis, ku antar kau sampai kantormu”
Tanpa bicara apapun Junghyun mengikuti Kris keluar dari café, fikirannya masih melayang pada secarik kertas yang berisi alamat rumah sakit yang diberikan oleh Kris.
Saat keluar dari café tak disangka Junghyun dan Kris bertemu Luhan yang sedang berjalan beriringan bersama Jinni sambil menggandeng tangannya.
Reflek Luhan melepas genggaman tangannya pada Jinni saat melihat junghun dan saling bertatapan dengannya sedang Jinni menatap Luhan yang telah melepas tangannya dan ditatap tak suka oleh Kris.
.
.
.
TBC
Otte?, mian kalo jelek n terlalu singkat,,ini rada maksa soalnya. Dan q sudah perbaiki yang menurut readers kurang atau ga nyaman saat dibaca.
Kritik dan saran tetap ditunggu ^^

Comments

Youre Still My Wife

You’re Still My Wife( part 11)

You’re Still My Wife( part 6)

He’s Your Son (5/?)