My Black Pearl (ending part)
Author : Fujiwara
Yumi
Genre : Romance, Family
Main cast : Park Hyura, Xi Luhan, Suho, Park Chanyeol
Other cast : All Member EXO
Happy
reading
Berikan aku alasan untuk menjaga jantungku tetap berdegup
Jika dunia akan memisahkan kita
Hal yang dapat kita lakukan adalah setia, setia…
*The
beginning-OOR
Luhan pov
Apa yang salah, apa yang harus di perbaiki, haruskah aku
menyalahkan takdir bahwa aku di lahirkan dari keluarga cina atau aku harus
menyesal telah datang ke Negara lain dan mengenal gadis yang pada akhirnya
sulit kulepaskan.
“hyura kita akan selalu bersama kan?”
ku eratkan pelukanku seakan hyura akan hilang dari hadapanku
dan aku tak ingin itu terjadi.
“nde oppa, kita akan selalu bersama” kusandarkan kepalaku di
bahu hyura yang ku peluk dari belakang sambil menikmati pemandangan pantai di
pulau jeju pagi hari dari balkon hotel.
Ya aku dan hyura saat ini ada di jeju, kami seperti sedang
melarikan diri tak ada yang tau kami di sini kecuali chanyeol.
Malam ketika aku tak bisa tidur bersama chanyeol di
rumahnya.
“chanyeol,,bolehkah aku membawa pergi hyura sebentar”
“eodiya?”
“aku ingin bersamanya sehari saja, aku ingin pergi ke jeju malam
ini juga”
“hyung apa masih ada jadwal penerbangan ke sana, ini sudah
terlalu larut sebaiknya besok pagi saja”
“baiklah”
Malam itu aku tak bisa sedikitpun memejamkan mataku,
berharap pagi segera datang dan membawa hyura bersamaku, aku selalu memikirkan
perkataan omma hyura dan membuatku tak bisa berfikir jernih dalam otakku hanya
aku ingin bersama hyura.
Pagi menjelang dan aku membangunkan hyura dengan bantuan
chanyeol, awalnya hyura kaget dengan ide ku tapi aku mengatakan bahwa hanya
sehari saja pergi berdua tanpa ada orang tau.
Flashback end
“oppa”
“mmm”
“apa kau sekarang sudah berganti profesi”
“berganti profesi?, maksudmu?”
“ya berganti profesi dari penyanyi menjadi penculik”
“haha,,apa kau tidak mau di culik olehku?”
Hyura membalikkan badannya menghadap kearahku ini dekat
sekali, setiap kali melihatnya aku merasa gemas.
“siapa yang tak mau di culik oleh seorang luhan, bahkan
semua yeoja di luar sana pasti juga mau di culik olehmu”
“tapi aku hanya ingin menculik yeoja di hadapanku ini”
Aku gemas melihatnya dan aku berniat menciumnya tapi setelah
begitu dekat hyura menahanku.
“oppa, apa yang ingin kau lakukan, kita jalan-jala saja”
Hyura menjauh dariku dengan wajah yang memerah sebenarnya
itu membuatku bertambah gemas dan dia bertambah manis jika malu seperti itu.
Pov end
Hyura dan luhan menikmati berbagai tempat yang begitu indah
di pulau tersebut seakan sedang berbulan madu dan dunia milik mereka berdua
bahkan handpone mereka di matikan karena tak ingin ada seorangpun mengganggu.
Tapi di samping kebahagian yang mereka rasakan saat ini
mereka tidak menyadari bahwa luhan tetaplah idol yang di kenal banyak orang
apalagi di korea, kemanapun sang idola pergi dengan menyamar bagaimana pun para
penggemar pasti akan tahu seperti sekarang ada seorang fans yang tak sengaja
melihat luhan sedang bersama seorang gadis dan mengambil foto mereka bahkan di
sebar melalui internet.
#
Kehebohan terjadi di dorm bahkan di kantor SM, berita bahwa
luhan tengah berada di pulau jeju bersama seorang gadis menyebar luas di
internet, banyak para penggemar menghubungi kantor SM dan juga para netizen
mempertanyakan siapa gadis tersebut.
Seorang namja terlihat sedang bolak-balik dengan wajah panic
yang tak lain adalah chanyeol yang satu-satunya mengetahui mereka pergi
bersama. Namun sekarang semua member mengetahuinya setelah xiumin mendesaknya
untuk jujur.
“chanyeol, kenapa kau biarkan mereka pergi” manager hyung
berulang kali mengatakan hal yang sama kepada chanyeol dan membuatnya bingung
harus bagaimana.
“dan kenapa handphone mereka tidak bisa di hubungi” kali ini
xiumin mengeluh karena tidak bisa menghubungi keduanya.
“woah,,kenapa di internet ramai seperti ini membicarakan
luhan hyung” sehun dan kai yang sedari tadi berada di depan laptop mengecek
bagaimana para penggemarnya berkomentar di dunia maya.
“lihat komentar yang ini ‘siapa gadis itu, apa dia sedang
menggoda luhan oppa’, ‘siapa yang bersama luhan oppa kenapa mirip sekali dengan
chanyeol oppa’ “ sehun membacakan beberapa komentar yang tertulis di sana.
“hyung bagaimana ini, kalau mereka tidak segera pulang dan
kita tidak segera memberi klarifikasi reputasi kita akan buruk dan juga hyura pasti
juga dalam bahaya”
Para member dan manager berfikir bagaimana menghubungi
mereka, tak terkecuali suho mendengar mereka pergi berdua sudah membuat hatinya
panas dan sekarang malah menjadi scandal yang tersebar luas.
Sore yang indah di pulau jeju menyempurnakan kebahagiaan
luhan dan hyura saat ini yang hampir seharian mereka menikmati pemandangan
bunga sakura di awal musim semi, dan mereka memutuskan untuk kembali ke hotel.
“aahhh,,,aku
lelah sekali” hyura langsung merebahkan badan pada kasurnya, mereka memesan
kamar dengan dua kasur karna hyura memang tidak ingin tidur sekasur dengan
luhan.
“hyura,,,”
luhan duduk di pinggir ranjang hyura.
“ne
oppa”
“ibu
mu,,,apa akan merstui kita?”
“heemm,,,pasti,
oppa jangan takut”
“aku
tidak takut pada ibumu, aku takut kehilanganmu”
Senyumnya
begitu manis, ‘aku juga tak ingin kehilanganmu’ batin hyura, hyura ingin
mengatakannya tapi mulutnya serasa tak mampu karena kini luhan menatapnya
intens dan dia semakin mendekatkan wajahnya ke wajah hyura yang masih tiduran,
dan tak perlu waktu lama luhan sudah melumat bibir hyura dengan lembut namun
semakin lama ciumannya berubah menjadi ‘ganas’ dan membuat hyura sulit bernapas
tapi luhan seperti tak memberinya celah untuk menghirup udara bahkan tangannya
mulai tak bisa diam mencoba membuka kancing baju hyura dan ciumannya beralih ke
leher hyura seperti vampire yang mencoba mencari pembuluh darah untuk
dihisapnya.
Ini
sudah tak wajar pikir hyura karna dia tak melawan perlakuan luhan mungkin dia
akan melanggar prinsipnya, tak boleh berlanjut pikir hyura lagi dia harus
menghentikan aktifitas luhan yang masih menjelajahi lehernya.
“oppa,,,oppa”
luhan seperti tak menghiraukan panggilan hyura yang mencoba menghentikannya.
“hen,,,tikan,,,oppa”
luhan masih tak bergeming, meski hyura mencoba mendorong tubuhnya.
“luhan-sii”
Kali
ini hyura berhasil menghentikan aktifitas luhan karena ini pertama kalinya
hyura memanggil luhan seperti itu. Luhan menatap mata hyura yang berkaca-kaca,
dia sadar apa yang telah di lakukannya akan membuat hyura marah dan kecewa
padanya tapi mengingat omma hyura yang tak menginginkan hyura bersamanya
membuat luhan tak bisa berfikir jernih.
“miane
hyura,,,jongmal miane”
Luhan
menarik tubuh hyura kedalam pelukannya dan memeluknya erat, terasa tubuh hyura
bergetar dia menangis.
“bukan
seperti itu oppa, aku tak ingin kita mengambil jalan pintas”
“ne,,arasso,,miane,,miane
hyura”
Hening
untuk beberapa saat sampai matahari mulai tenggelam, luhan masih memeluk hyura
meski hyura sudah tak lagi menangis.
“oppa,,,sampai
kapan kau akan memelukku”
“sampai
kau tidak lagi marah padaku”
“aku
tidak marah padamu, jadi lepaskanlah”
Luhan
melepaskan pelukkannya dan menatap mata hyura yang sebab karena ulahnya yang
hampir tak terkontrol.
“oppa
bolehkah aku menyalakan ponselku, omma pasti khawatir denganku”
Luhan
terlihat berfikir sejenak dan hyura terus memintanya dengan wajah memohon dan
akhirnya luhan mengangguk tanda mengiyakan permintaan hyura. Tak di sangka
setelah hyura menyalakan ponselnya banyak pesan masuk dan laporan panggilan
dari chanyeol, omma dan xiumin. Chanyeol dan xiumin menyuruhnya segera kembali
ke seoul dan ommanya menanyakan dia di mana.
“oppa,,sepertinya
ada yang salah, kenapa para member exo menghubungi ku”
Luhan
terlihat heran dan bingung akhirnya memutuskan untuk mengaktifkan kembali
handphonenya dan yang di dapatnya tak jauh beda dengan hyura, dia mendapat
laporan panggilan dan pesan dari semua member termasuk managernya, mereka semua
menyuruhnya segera kembali ke seoul karena ada berita muncul tentangnya, tanpa
pikir panjang luhan membuka internet dan seketika luhan melebarkan matanya,
berita scandal yang muncul bersama hyura bahkan sekarang menjadi trending
topic. Luhan berfikir keras dia tak ingin hyura kenapa-napa karena berita ini.
“oppa,,eottoghe”
“kita
kembali sekarang hyura, aku akan menghubungi chanyeol agar menjemputmu di
bandara”
Hyura
mengangguk menurut apa yang di katakana oleh luhan, dan sebelum pergi luhan
mengecup kening hyura cukup lama.
“kajja”
#
Di matamu, di pikiranmu cinta sedang di gambar
Meskipun
kita terpisah, kita tersembunyi, cinta adalah dirimu
Changmin (2Am)-moment
Dua minggu
telah berlalu setelah scandal yang keluar tentang luhan dan hyura, meski masih
sudah tak seheboh saat pertama muncul namun masih di bicarakan sekalipun SM
sudah memberikan klarifikasi yang mengatakan bahwa luhan tidak sedang menjalin
hubungan dan membenarkan bahwa hyura itu adik chanyeol yang memang penggemar
luhan.
Terdengar
konyol memang namun itu keputusan terbaik yang bisa di lakukan agar tetap
menjaga nama baik luhan, exo juga hyura. Setelah itu juga hyura tak pernah
menghubungi luhan bahkan pesan yang dikirim chanyeol sebagai kakaknya saja
hyura tak pernah membalas, akibatnya kini luhan seperti kehilangan semangatnya
yang dia tunjukkan hanya senyum palsu yang di paksakan jika di hadapan public
dan teman-temannya meski semua member tau bahwa itu senyum palsu mereka tetap
berusaha menghibur luhan.
“hyung
temani aku beli bubble tea” sehun merengek pada luhan berharap luhan kembali
seperti sediakala.
“ajak
yang lain saja sehun aku sedang tak ingin keluar”
Luhan
menolak ajakan dan hanya terus menatap layar ponselnya berharap ada pesan masuk
dari hyura, namun ponsel yang sedari tadi di pandang tak ada tanda-tanda aka
nada pesan masuk, sehun pun mencoba kembali mengajaknya.
“tidak
ada yang mau, ayolah hyung seminggu ini kau juga tak pernah keluar kecuali
latihan, ayolah hyuuung,,,” sehun benar-benar seperti anak kecil caranya
merengek pada luhan.
“baiklah,,,ayo
aku bisa apa jika kau merengaek seperti ini”
Senyum
mengembang dari bibir sehun yang mau menuruti ajakannya meski luhan sebenarnya
sangat malas untuk keluar bahkan musim semi yang bagi kebanyakan orang adalah
musim yang dinanti untuk berjalan-jalan keluar menikmati udara yang hangat dan
menikmati mekarnya bunga sakura setelah sekian lama musim dingin menyelimuti
tapi bagi luhan musim semi hanya kemarin saat dia bersama hyura di pulau jeju
menikmati bunga sakura bersama setelah itu musim dingin kembali datang.
Sepanjang
jalan sehun terus saja berceloteh mencritakan hal apapun pada luhan berharap
luhan terhibur, ya mungkin luhan sedikit terhibur meski dia hanya sedikit
tersenyum mendengar cerita sehun.
Langkah
luhan tiba-tiba berhenti setelah melihat seorang yang begitu di rindukannya
berjalan berlawanan dengannya sendiri dengan tatapan kosong dan langkahnya juga
berhenti setelah melihat luhan, mereka saling bertatapan perlahan luhan
tersenyum namun yang di depannya tidak menunjukkan senyumnya sama sekali.
Hening,,itu
yang terjadi saat ini antara luhan dan hyura yang duduk di bangku taman yang
sepi sementara sehun menunggu mereka di bangku yang tak jauh dari mereka sambil
menikmati bubble teanya.
Hyura
pov
Saling
diam seperti ini karena aku bingung harus mulai dari mana, dua minggu aku tidak
menghubunginya dan banyak hal yang terjadi juga, pasti luhan sangat marah
padaku tapi aku punya alasan dengan semua itu.
Flashback
Setelah
pulang dari pulau jeju, omma memarahiku habis-habisan dan semakin melarangku
bertemu dengan luhan.
“omma
kecewa sama kamu hyura dan omma tidak suka dengan luhan”
“kita
hanya pergi sebentar”
“sebentar,
lihat sekarang apa yang terjadi semua memberitakan kalian berdua dan dia orang
cina”
“apa
yang salah dengan orang cina omma, bukankah sama saja”
“kau
tahu wanita yang berkencan dengan ayahmu, dia orang cina”
“lalu
apa hubungannya omma, tidak semua orang cina seperti itu”
“pokoknya
omma tidak ingin kau bersama orang cina”
Aku
tau ketakutan omma yang tak ingin anaknya di permainkan tapi aku juga percaya
pada luhan bahwa dia benar-benar tulus denganku.
“sekarang
omma memberimu pilihan, tetap bersama luhan atau melanjutkan pendidikanmu ke
prancis”
“omma,,,mana
bisa seperti itu,,”
“atau
kau ingin melihat omma dan appa berpisah”
Pilihan
macam apa ini aku benar-benar akan gila bagaimana mungkin masalahku di sangkut
pautkan dengan masalah omma dan appa, tapi omma terlihat sangat serius, aku
juga tak ingin harapanku untuk menjadi pattisier kandas begitu saja, lalu apa
yang harus aku lakukan.
Flashback
end
Aku
dan luhan masih berdiam diri, entah apa yang fikirkan luhan sekarang dan
tentang pilihan omma aku juga tak tau apa keputusanku ini benar atau salah
namun aku tetap harus memilih.
“oppa,,,”
“hyura,,,”
kami saling berpandangan dan luhan memegang tanganku itu membuatku goyah akan
keputusanku, andwe,,,tak boleh seperti ini dan aku menarik tanganku dari
genggaman tangan luhan.
“wae,,,kenapa
kau melepaskan tanganmu”
Aku
menghirup udara dalam-dalam dan menahan segala perasaanku, aku harus siap
dengan keputusanku ini.
“oppa,,,kita
akhiri sampai di sini saja”
“mwo??,,apa
yang kau katakan hyura?”
“miane
oppa,,aku tak bisa bersamamu lagi”
“wae? Apa
kau masih marah karena perlakuanku?”
“ani,,oppa,,,”
“apa
kau juga kecewa karna klarifikasi dari SM?”
“ani,,,bukan
seperti itu oppa,,,”
“lalu
kenapa” luhan kini terlihat menahan amarahnya.
“besok
aku akan berangkat ke prancis dan ku kira aku tidak bisa menjalin hubungan
jarak jauh dengan mu”
Luhan
terdiam dan sekarang aku tak bisa mendefinisikan dari ekspresi wajahnya yang
pasti dia sangat sakit dengan keputusanku.
“hyura,,,saat
di jeju kau bilang akan terus bersamaku”
“miane
oppa,,,tapi aku tidak bisa, aku pergi oppa,,,anyeong”
Aku
berusaha keras menahan air mataku aku memutuskan pergi dari sini dan tak ingin
luhan melihat air mataku. Luhan berusaha menahanku dan membuatku semakin berat
melepaskannya, sebenarnya aku juga tak ingin berpisah seperti ini dengannya
tapi aku tak bisa jika harus mengorbankan pendidikanku.
Miane
luhan,,,jika harus seperti ini, aku juga tak mau melihat keluargaku miane,,,
“hyura,,,kau
tidak serius dengan ini kan,,,hyura tatap aku”
Aku
tak bisa melihat matanya karna itu membuatku semkain skait dan tak rela,
kulepaskan genggaman tangannya tanpa mengatakan apapun.
Pov
end
#
Luhan
saat ini tak ingin berbicara dengan siapapun bahkan dengan sehun atau xiumin
yang begitu dekat dengannya, para member ingin tahu sebenarnya yang terjadi
pada luhan dengan menanyai sehun yang menjadi saksi perpisahan mereka.
“saat
itu aku tak bisa apa-apa hyung, luhan hyung terlihat sangat terpukul dengan
keputusan hyura”
Semua
member hanya diam mendengarkan cerita dari sehun, mencoba mencari jalan untuk
menghibur luhan agar tidak terus terpuruk dalam kesedihannya, chanyeol yang
tahu luhan baru saja bertemu hyura dan pulang dengan keadaan tak bersemangat
langsung pulang ke rumahnya mencoba mencari tahu ada apa sebenarnya dengan
luhan dan hyura.
“hyura,,,apa
kau sudah memikirkan keputusanmu itu”
“ne
hyung,,,besok aku akan berangkat ke prancis”
“bukan
itu, tentang luhan apa kau begitu tega melepasnya”
“hyung,,,aku
tak punya pilihan lain omma,,,” belum selesai hyura bicara chanyeol
memotongnya.
“aku
sudah bicara dengan omma”
Di
dalam fikiran hyura sudah tak mungkin lagi bisa mengembalikan semuanya meskipun
chanyeol sudah membujuk ommanya, hyura terlanjur menghancurkan hubungannya
dengan luhan dan tak bisa mengembalikan waktu.
Bandara
inceon 09:45 kst
seorang
gadis yang memakai kaca mata hitam, kaos berwarna putih dan celana jins yang di
robek tepat di lututnya dan memakai seancers wejes duduk di ruang tunggu
keberangkatan ya siapa lagi kalau bukan hyura yang sudah bersiap berangkat ke
prancis untuk melanjutkan pendidikannya dan meraih impiannya sebagai pattisier.
Namun
perasaannya dan yang ada di dalam otaknya kini hanya luhan, namja yang telah di
sakitinya dengan keputusan yang mungkin salah di ambilnya tapi hyura merasa
sudah tak bisa menarik keputusannya.
‘perhatian,
karena kesalahan teknis penerbangan dari seoul menuju prancis di tunda selama
30 menit, kami mohon maaf atas ketidaknyamannya terimakasih’
Terdengar
pemberitahuan dari pihak bandara bahwa penerbangan menuju prancis di tunda dan
itu membuat hyura harus menunggu lebih lama lagi.
Di
dorm exo
Luhan
masih meringkuk di dalam selimutnya dan masih memejamkan matanya meski
sebenarnya tak benar-benar tidur karna fikirannya masih di penuhi dengan
keputusan hyura yang tidak bisa di terimanya begitu saja.
“luhan
ireona,,,ayo kita makan, jangan siksa dirimu seperti itu dari kemarin kau belum
mengisi perutmu dengan apapun” xiumin mencoba membujuk luhan agar mau keluar.
“aku
tidak lapar minseok”
Xiumin
menghela nafas berat melihat sahabatnya seperti ini, apa sebegitu dalam
perasaan luhan terhadap hyura pikir xiumin.
“hyung,
hyura berangkat hari dan dia sudah ada di bandara”
chanyeol
tiba-tiba datang ke kamar luhan sambil berteriak, luhan langsung membuka
matanya dan bangun dari tidurnya. Dalam pikirannya saat ini mungkin terakhir
kalinya melihat hyura.
“aku
akan mandi dan antar aku kebandara”
“makanlah
dulu luhanie” xiumin masih mencoba membujuknya untuk mengisi perutnya.
“nanti
saja minseok-ah”
#
Luhan
berlari sekuat tenaga setelah keluar dari mobil dan mencari dimana hyura
berada, dia tak memperdulikan orang-orang yang berlalu lalang memperhatikannya,
dia hanya ingin bertemu dengan hyura dan mengatakan apa yang ada dalam hatinya.
Setelah
berlarian dan mengarahkan pandangan ke semua arah akhirnya luhan menemukan
sosok yang di carinya berdiri siap melangkah pergi dengan cepat luhan berlari
ke arahnya.
“HYURA,,,”
Hyura
mendengar seseorang memanggil namanya suara yang tak asing lagi baginya, suara
yang masih ingin dia dengar. Hyura melepaskan kacamatanya dan memalingkan
wajahnya kearah suara yang memanggilnya.
“luhan,,,,”
Luhan berdiri
di hadapan hyura sambil terengah dan memandang mata hyura lekat-lekat, dia tak
ingin gadis di hadapannya saat ini lenyap dari pandangannya bahkan hidupnya,
luhan menarik tubuh hyura kedalam pelukannya mungkin ini pelukan terakhir
sebelum hyura pergi.
“hyura,,,jangan
tinggalkan aku”
Hyura
terdiam dalam pelukan luhan, dia tak bisa berkata apapun bahkan sekarang
matanya berkaca-kaca siap mengeluarkan cairan bening namun hyura menahannya.
“hyura
jangan tinggalkan aku” luhan berkata sekali lagi.
“oppa,,,miane,,,aku
harus pergi sekarang”
Hyura
melepaskan pelukan luhan dan memutar tubuhnya membelakangi luhan dan melangkah
pergi tanpa memandang luhan yang sekarang terlihat menyedihkan.
“hyura,,,aku
akan menunggumu” hyura terkejut dengan apa yang di katakan luhan dan membuatnya
semakin ingin menangis.
“jangan
menungguku luhan-ssi, aku takkan bisa menjaga hatiku” suara hyura bergetar
karna menahan sekuat tenaga air mata yang sekarang sudah tak bisa lagi di tahan
dan mengalir keluar dari balik kaca matanya.
“aku
akan tetap menunggumu hyura, aku mencintaimu”
‘oppa,,,miane,,,jongmal
miane,,,nado saranghae’
Hyura
berkata dalam hati dan berjalan menjauh pergi meninggalkan luhan dan juga
cintanya, luhan kini hanya bisa memandang punggung hyura yang semakin menjauh
dan akhirnya hilang di balik tembok kaca yang membatasi ruang tunggu dan ruang
keberangkatan bandara. Air matanya kini benar-benar tak bisa di tahan.
“aku
menunggumu hyura”
Aku begitu serakah, itu
sebabnya aku kehilangan dirimu
Cintaku meluap dan sekarang
aku tidak bisa melihatmu lagi
Sebuah cinta yang tidak
berguna yang hanya meninggalkan bekas luka, aku tidak tahu saat itu
Ya, aku begitu serakah
*Blind-yesung
.
.
The
End
Comments
Post a Comment