You’re Still My Wife( part 11)

Tittle : You’re Still My Wife( part 11)
Author :  Yumi-chan a.k.a Fujiwara Yumi
Genre : Romance, Married Life
Main cast : Lee Jung Hyun, Luhan, Kris, Kim Jinni
Other cast : Silahkan di cari ^^
  
Perhatian!!
Semua FF yang saya buat berdasarkan pemikiran sendiri, inspirasi kebanyakan dari drama atau kehidupan pribadi, No Copy n No Bash.
Jangan bingung saat baca karna q ga kasih Point Of View (POV) tapi q kasih pembatas, dan AWAS!! banyak typo bertebaran. ^^

Happy Reading

“Kalau kau tak mau, aku tidak akan pernah memaafkanmu dan kamera ini tak akan pernah kembali padamu, arraso!!”

Tao merebahkan tubuhnya diatas sofa dengan perasaan kesal dan bingung, ia harus mencari Jinni sesuai permintaan Kris. Tapi Tao benar-benar tidak tahu di mana Jinni bersembunyi.

Di tempat lain seorang yeoja tengah memperlihatkan smirknya yang beberapa waktu ini selalu menghiasi bibirnya.

Jari tangannya yang memegang mouse komputer terus menggerakkan skrol naik turun, kedua matanya menatap tajam layar di depannya yang menampilkan sederetan tulisan disebuah halaman yang memuat artikel tentang perusahaan Luhan.

‘Aku akan membuatmu lebih menderita lagi Luhan, sampai kau akan menyerah pada hidupmu sendiri’ Katanya dalam hati.

Gadis bernama Jinni ini memang tak pernah lepas mengawasi Luhan beserta keluarganya setelah berhasil memporak-porandakan keadaan perusahannya dari tempat persembunyiannya.

Sementara saat ini Luhan tengah bersusah payah mengumpulkan kembali kepercayaan para investor yang telah memutuskan kontrak dengan perusahaannya.

Junghyun yang berperan sebagai sekretarisnya pun setia menemani Luhan kemana pun dia pergi, satu persatu perusahaan mereka datangi sampai menjelang malam mereka masih berusaha. Dan hanya beberapa dari mereka yang mau kembali bekerja sama dengan Luhan itupun dengan berbagai syarat.

Tangan Luhan masih sibuk memeriksa berkas-berkas yang akan ia ajukan kepada perusahaan berikutnya, tapi tangan Junghyun menghentikan kegiatan Luhan.


“Luhan, ini sudah hampir jam 11 malam” kata Junghyun.

“Apa kau lelah?, jika kau lelah kau bisa menunggu di mobil” Luhan menatap istrinya sekilas kemudian kembali sibuk dengan kertas-kertas di tangannya.

“Bukan seperti itu, ini hampir tengah malam dan yang pasti mereka juga sudah pulang” Junghyun mencoba membujuk suaminya.

“Kalau begitu kita datangi rumahnya” Luhan masih bersikeras ingin menemui pemilik perusahaan lain yang belum ia datangi.

“Aku tahu perasaanmu, tapi kau juga harus menjaga kesehatanmu dan akhir-akhir ini kau terlihat lebih kurus karna kau selalu melewatkan jam makanmu”

Mungkin bagi Luhan perkataan Junghyun seperti seorang ahjumma yang sedang mengomel, tapi Junghyun benar-benar sangat mengkhawatirkan kesehatannya.

Luhan bisa menangkap kekhawatiran Junghyun dari tatapannya, Luhan mengusap pipi Junghyun lembut mencoba menghapus kecemasan yang di tunjukkan istrinya.

“Baiklah, kalau begitu kita pulang”

Perkataan Luhan di sambut senyuman oleh Junghyun karna pada akhirnya Luhan mengerti bujukan Junghyun.

Mobil Luhan melaju di jalanan kota Seoul yang masih padat meski sudah hampir tengah malam dengan kecepatan sedang.

Rasa lelah yang melekat di tubuh Junghyun membuatnya sangat merindukan kasur dikamarnya, tentu juga kamar yang sama dengan milik Luhan.

Sebegitu merindukan kasur empuknya, sesampainya di rumah mereka membersihkan diri dan langsung merebahkan tubuh mereka dengan posisi mereka masing-masing.

Junghyun yang tidur dengan menghadap kearah Luhan berusaha memejamkan matanya, sedang Luhan membuat kedua tangannya sebagai tumpuan kepalanya meski sebenarnya Luhan sudah menggunakan bantal.

Matanya menerawang kelangit-langit kamarnya, dia juga sulit memejamkan matanya memikirkan masalah yang belum juga selesai. Sesekali Luhan mendesah berat karnanya dan membuat Junghyun kembali membuka matanya.

“Ada apa Luhan?” tanya Junghyun.

“Eoh? Apa aku mengganggu tidurmu?” Luhan balik bertanya.

Ani, aku juga belum tidur”

“Hemm, kemarilah” Luhan merentangkan sebelah tangannya dan Junghyun pun paham apa maksudnya dengan meletakkan kepalanya di atas tangan luhan kemudian memeluknya, Luhan pun membalas merangkul istrinya yang berbaring di pelukannya.

“Junghyun-ah” panggil Luhan.

“Mmm?”

Mianae

“Kenapa kau meminta maaf?”

“Karnaku, kau juga harus merasakan beban yang semestinya hanya aku yang menanggung”

“Jangan berkata seperti itu Luhan, aku ini istrimu jadi sudah menjadi tugasku untuk selalu ada saat kau ada masalah”

Luhan tersenyum dalam posisinya meski Junghyun tak bisa melihatnya tapi dia tahu dan membuatnya ikut mengukir senyum, tak sampai disitu Luhan kembali membuat senyum Junghyun semakin berkembang ketika dia mengecup puncak kepalanya cukup lama.

“Hemmm, karna hal ini juga kita jadi gagal berbulan madu”

“Kau masih bisa memikirkan hal itu?” kini Junghyun menengadahkan wajahnya agar bisa melihat Luhan.

“Tentu saja, kita harus segera menyelesaikan ini dan kemudian pergi berbulan madu”

“Tapi ingat juga kesehatanmu, aku tak mau berbulan madu dengan orang sakit”

“Apa kau khawatir tidak bisa ‘bermain’ denganku? Hem?” Luhan memperlihatkan senyum teranehnya bagi Junghyun saat mengatakan kata ‘bermain’.

“Aish apa yang kau katakan Luhan, sudahlah aku ingin tidur” Junghyun sedikit merasa malu Luhan mengatakan hal itu kemudian membelakangi Luhan.

“Ya, aku tidak ingin tidur dengan melihat punggungmu” protes Luhan.

“Eeeyyy, apa kau malu Junghyun” lanjutnya.

Junghyun tersenyum sembari menggigit ujung jarinya untuk menahan rasa malunya, menyadari istrinya tak mau berbalik menghadap padanya Luhan merapatkan tubuhnya dan memeluk istrinya dari belakang kemudian memejamkan matanya untuk pergi kealam mimpi.

#

Kris berdiri dan menatap keluar dari jendela ruangannya, matanya tidak folkus dengan apa yang dilihatnya tapi fikirannya fokus memikirkan dimana Jinni berada, gadis itu telah membuat keadaan menjadi rumit meski bukan dirinya yang mengalami tapi membuat hatinya menjadi tak tenang.

Entah sejak kapan Jinni berubah menjadi gadis yang bisa berbuat seperti itu, 7 tahun Kris mengenalnya juga menyukainya karna sifat periang yang dimiliki Jinni disamping kejadian yang menimpanya 10 tahun lalu yang membuat kesalah pahaman ini terjadi.

Tiba-tiba teringat kampung halaman Jinni di Daegu, dan kemungkinan dia pergi kesana kerumahnya dulu, jika benar dia kesana tidak akan ada orang yang menyadarinya.

Ckeklek

Sebelum Kris beranjak pergi pintu ruangannya terbuka, Tao datang dengan wajah antara takut dan kelelahan. Tao takut Kris memarahinya karna dia belum menemukan Jinni.

“Hyung, aku...belum menemukanny” kata Tao sambil menundukkan kepalanya.

“Sudahlah, sekarang ikut denganku”

Kris mengambil jasnya yang ia letakkan di sandaran kursinya kemudian berjalan agak cepat melewati Tao. Tao yang tak tahu apa-apa hanya mengikuti Kris dari belakang. Mobil Kris melaju cepat membelah jalanan Seoul menuju Daegu bersama Tao yang duduk di sampingnya.

“Hyung, kita mau kemana?” tanya Tao.

“Kita akan ke Daegu”

“Untuk apa?”

“Sudahlah ikut saja dan jangan banyak bertanya”

Kris menjawab tanpa menoleh kearah Tao dan tetap fokus mengemudi, Tao hanya mengangguk-angguk kecil dia tak berani mengganggu Kris jika sudah begini.

Membutuhkan waktu beberapa jam untuk sampai di Daegu dari Seoul menggunakan mobil. Kris mengarahkan mobilnya memasuki jalan disekitar perumahan dan menghentikannya di depan sebuah rumah sederhana.

Saat itu dari dalam rumah seorang yang mereka cari keluar dengan memakai kaca mata hitam dan berjalan cepat keluar rumah.

“Hyung, bukankah itu Jinni”

“Ya”

“Kalau begitu kenapa diam saja, ayo keluar” Tao bersiap keluar dari dalam mobil tapi Kris menahannya.

“Sebentar, kita ikuti dia dulu”

Jinni masuk kedalam mobilnya dan tidak menyadari ada mobil Kris didekatny rumahnya, tanpa melihat kesekelilingnya Jinni melajukan mobilnya dengan cepat.

Kris mengikuti mobil Jinni yang berjalan kearah Seoul dan tetap menjaga jaraknya agar Jinni tidak curiga bahwa dia mengikutinya.

#

“Baiklah direktur Luhan, saya akan menandatanganinya tapi jika hal ini terjadi lagi pihak kami tidak bisa bekerja sama lagi dengan anda”

Perusahaan terakhir yang Luhan datangi akhirnya dapat dibujuk untuk kembali bekerja sama dengannya meski dengan mengajukan berbagai syarat.

Sejak keluar dari perusahaan tersebut Luhan tak bisa menyembunyikan senyumnya karna ini sudah cukup untuk mengembalikan saham perusahaannya yang pernah turun karna perbuatan Jinni.

“Jadi kapan kau akan menemui appa?”

Pertanyaan Junghyun membuat senyumnya hilang, ya Luhan tidak hanya harus mengembalikan saham perusahaan tapi juga hati ayahnya yang mungkin saat ini masih marah padanya.

Tapi dengan mengembalikan saham perusahaan apakah ayahnya juga mau memaafkannya, ini sudah lebih dari 1bulan Luhan tak mengunjungi orang tuanya. Itu akan membuatnya canggung bertemu dengan ayahnya kembali tapi dia merindukannya juga ibunya.

“Aku belum siap” suara Luhan terdengar lemah.

“Tapi mau sampai kapan kalian akan saling mendiamkan Luhan?” Luhan tak menjawab pertanyaan Junghyun.

“Kau menyayangi appa?” tanya Junghyun lagi dan kali ini Luhan menatap istrinya.

“Aku sangat menyayanginya Junghyun”

“Kalau begitu kita kerumah appa, lagi pula masalah perusahaan sudah selesai dan kau sudah memutikan pada ayah jika kau bisa memimpin perusahaan dengan baik”

“Baiklah setelah ini kita kesana, tapi aku ingin menyelesaikan beberapa hal dikantor”

“Aku mengerti, kau selesaikan dulu aku ingin membeli kue dan sub daging sapi untuk eomma

“Mmm, berhati-hatilah nanti kalau sudah selesai akan kujemput”

Junghyun menganggukkan kepalanya mengerti kemudian mobil Luhan melaju meninggalkannya, Junghyun berjalan kearah sebuah toko kue terdekat namun dari kejauhan Jinni mengintai dari dalam mobil.

Jinni memakai topi yang ia bawa dan keluar dari dalam mobil membuntuti Junghyun. Hanya beberapa saat Jinni menarik Junghyun kearah belakang toko yang terdapat gang sempit sambil menyekap mulut Junghyun. Jinni mendorong tubuh Junghyun sampai membentur tembok dengan cukup keras.

Kris yang mengikuti mobil Jinni kehilangan jejak karna Jinni mengendarai mobilnya begitu cepat dan Kris terhalang lampu lalu lintas yang tiba-tiba menyala merah saat berusaha mengejarnya.

“Hyung, kurasa Jinni berhenti disekitar sini, ah itu dia mobilnya tapi sepertinya Jinni sudah tak didalam mobil” kata Tao.

“Benarkah, kalau begitu coba kita cari disekitar sini”

Tao dan Kris keluar dari mobil dan berpencar mencari Jinni, mereka sedikit kesulitan saa mencarinya karna di sekitarnya banyak terdapat gang-gang sempit. Mereka juga sudah mencarinya di kafe-kafe di tempat itu namun tak ada.

Junghyun membelalakkan matanya setelah dia melihat Jinni yang melakukan hal ini padanya, dia hanya bisa mengeram karna bibirnya di sekap oleh Jinni dengan tangannya.

“Apa kau sekarang menikmati kebersamaanmu dengan Luhan?”

“Apa kau begitu bahagia wanita jalang?”

Junghyun tak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Jinni dengan kata-kata kasar, Jinni menatapnya sengit dan penuh amarah.

“Heh, aku tak akan membiarkanmu menikmati yang kau sebut bahagia ini Junghyun”

Jinni mengeluarkan pisau lipat yang ia bawa dan membukanya di depan Junghyun. Junghyun terkejut dengan apa yang di bawa Jinni saat ini.

‘A..apa yang akan dia lakukan?’

‘Apa dia akan membunuhku?’

‘Luhan...tolong aku’

Junghyun hanya bisa berbicara dalam hati berharap Luhan atau siapapun bisa menolongnya saat ini karna Jinni semakin mendekatkan pisaunya kearah leher Junghyun.

“Aku ingin kau merasakan rasa sakit yang telah ku alami Junghyun, dan aku juga ingin Luhan merasakan bagaimana rasanay kehilangan orang tercintanya”

Jinni bicara dengan penuh amarah dan dendam, pisau yang ia pegang juga semakin dekat diarahkan ke leher Junghyun sampai menyentuk kulitny. Jinni menekan pisaunya samapi leher Junghyun mulai mengeluarkan darah.

Junghyun hanya bisa memejamkan matanya yang mulai meneteskan airmata karna menahan rasa sakit dilehernya yang kulitnya sudah sobek terkena mata pisau Jinni.

“Mmmmhhhfff...”

.
.
.
TBC

Masih nunggu FF q yang ini kan?
Semakin penasarankah? Tunggu part selanjutnya ^^
Kritik dan saran tetap ditunggu, tapi jangan kasih kritik kalau tidak kasih saran ya… ^_^

Comments

  1. wah.. akhirnya dipost juga ff ini. Udah kangen banget sama ni ff.
    ceritanya tambah seru + jinny tambah kejem sama Junghyun ><. Tapi seru (y). cepet dilanjut ya thor keep writing :)

    ReplyDelete
  2. ceritanya keren dan menarik,aku suka. :)

    aku suka sma karakter luhan disini :)

    jinny jahat eoh.

    Oke ditunggu chap slanjutnya. Keep writing :)

    ReplyDelete
  3. Ayo dong thor di lanjut penasaran banget nih.. :(

    ReplyDelete

Post a Comment

Youre Still My Wife

You’re Still My Wife( part 6)

He’s Your Son (5/?)